Kamis, 24 November 2011

Keuntungan 2x Lipat Andalkan Jejaring Sosial, Usaha Makaroni pun Laris Manis

USAHA rumahan sebenarnya dapat diberdayakan menjadi bisnis yang cukup menggiurkan dan menguntungkan . Bila cerdik, tidak perlu merogoh kocek untuk pemasarannya, cukup maksimalkan ponsel cerdas yang ada. dia adalah Devi, seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta yang menjalankan usaha penjualan makaroni dengan mengandalkan teknologi terkini yaitu BlackBerry Messenger (BBM) dan Twitter. Melalui jejaring sosial tersebut, Devi telah berhasil berjualan makaroni. Devi mengaku, sejak kecil memang sudah menyukai dunia bisnis. Berawal dari ibu yang juga seorang pebisnis makaroni, Devi kecil kala itu sering diajak sang ibu berjualan. Dari sini lah jiwa pebisnis Devi tumbuh sehingga ia mencoba berbisnis yang sama untuk melanjutkan usaha ibunya. “Dari kecil sudah sering ikutan mama bikin makaroni. Sekarang terpikir untuk menjadikannya sebuah usaha. Selain itu juga karena saya suka bisnis," ungkap Devi ketika berbincang dengan okezone, di Jakarta, belum lama ini. Dalam memasarkan makaroni garapannya, Devi menggunakan cara yang efisien. Dia mencari pelanggan hanya mengandalkan BBM yang ternyata terbilang sukses. Sampai saat ini, Devi telah mempunyai sekira 1.600 kontak sebagai pelanggannya. Melalui BBM, pelanggan bisa berkomunikasi langsung dengannya untuk memesan makaroni maupun hanya bertanya seputar makaroni buatannya. Selain dari BBM, Devi mengaku juga ikut sering ikut bazaar dalam memasarkan makaroni, serta mencari jaringan pelanggan. "Iya jualannya di rumah, pelanggan biasanya pesan melalui BBM dan juga dari satu bazaar ke bazaar lain. Pendekatan jualannya ke mereka yang mau jadi reseller dan menggunakan BBM plus twitter," jelasnya. 
Anak keempat dari lima bersaudara ini mengaku, dari penjualan makaroni ini telah bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Adapun pesanan dari pelanggan dalam sehari bisa mencapai 30-150 cups dengan ukuran sembilan centimeter (cm). Untuk modalnya sendiri pun tidak telalu mahal, berkisar antara Rp100 ribu-Rp500 ribu. "Tergantung pesanan juga, tapi rata-rata segitu," imbuhnya.

Dari berjualan macaroni ini, Devi mengaku bisa meraup laba dua kali lipat modal pembuatan makaroni. Hanya bermodal BBM dari pelanggan yang memesan makaroninya, dia bisa meraup laba dua kali lipat dari modal awal. Harga makaroni yang dijual juga bermacam-macam, tergantung bentuk dan ukurannya yang berkisar antara Rp10 ribu-Rp160 ribu. "Karena ini baru usaha kecil, aku menghitung labanya per hari. Keuntungannya dua kali modal," ungkapnya.

Devi yang juga kerja di perusahaan media sebagai account executive ini mengaku sampai sekarang belum kawalahan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Menurutnya, semua usaha yang dijalani dengan ketekunan dan perasaan senang tidak akan merasa capek dan kawalahan. "Pasti enjoy saja," katanya.
Macaroni buatan Devi ini juga bisa dipesan untuk memenuhi kebutuhan ulang tahun, hadiah, atau hanya sekadar camilan dan bahkan juga bisa dipesan untuk bingkisan. "Bentuk dan ukuran juga bisa sesuai permintaan. Untuk memesan makaroni buatan saya bisa melalui kontak BBM dengan no pin 20F04DE6 atau bisa langsung follow Twitter di @macaroni_ku," tutur Devi. 

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/11/17/455/530837/andalkan-jejaring-sosial-usaha-makaroni-pun-laris-manis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar