Senin, 31 Oktober 2011

2012, K/L Bakal Dilarang Ngiklan

Guna menjaga efisiensi anggaran kedepannya pemerintah akan membatasi beberapa kegiatan yang dianggap tidak perlu salah satunya yaitu memberikan ucapan selamat dengan iklan.
"Yang dilarang itu memberi ucapan selamat dengan iklan, karangan bunga pakai APBN. Uang ulang tahun departemen juga tidak boleh pakai APBN," tutur Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Herry Poernomo dalam konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (31/10/2011).

Maksud perkataan Herry adalah iklan yang selama ini dilakukan oleh Kementerian/Lembaga (K/L). Selain itu, pihaknya juga menyoroti masalah perjalanan dinas pegawai ke luar negeri, untuk di-riview kembali.
"Untuk K/L yang sifatnya tidak melakukan perjalanan maka perlu di-review. Inspektorat Jenderal harus ke mana-mana, jadi boleh, BPK, dan BPKP juga perlu," jelasnya.
Serta yang terakhir untuk efisiensi juga dia mengatakan akan mengevaluasi / mengkaji rencana pembangunan gedung kantor serta pelaksanaan seminar."Bahkan presiden tahun kemarin melakukan review gedung kantor, yang dilakukan oleh Kemen PAN RB, BPKP, dan Kemen PU. yang membatasi kegiataan-kegiatan seminar dan konsinyering yang saat ini masih banyak dilakukan. Berdasarkan arahan Presiden, perlu melakukan efisiensi," pungkasnya

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/10/31/20/522866/2012-kl-bakal-dilarang-ngiklan

Idul Adha, Harga Sembako di Depok Naik

Tak hanya pelaksanaan Idul Fitri, akan tetapi menjelang hari raya Idul Adha sejumlah harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat naik. Harga telur ayam naik menjadi Rp1.000 per kg. Menurut para pedagang kenaikan harga sembako menjelang Idul Adha adalah hal yang wajar.
“Telur ayam dari harga Rp 13 ribu menjadi Rp 14 ribu per kg. Biasanya, kalau harga telur naik yang lain juga ikut berpengaruh. Minyak goreng curah dan terigu juga naik,” kata Tomo pedagang di Pasar Depok Jaya Agung, Jalan Nusantara, Senin (31/10/2011).
Tomo menuturkan bahwa kenaikan harga telur ayam sebesar Rp1.000 per kg sejak sepekan terakhir. Dan kenaikan harga minyak curah goreng juga mengalami hal serupa.
"Untuk tepung terigu belum terlalu naik, dari Rp150 ribu menjadi Rp 151 ribu untuk per bal/karung,” katanya.
Kenaikan juga terjadi pada harga beras. Kenaikan terjadi Rp500 per liter. “Penyebab kenaikan harga beras ini dipengaruhi masa panen petani. Untuk harga yang lainnya, kita tidak bisa memprediksinya. Minimal, kenaikan itu tidak seperti hari raya Idul Fitri sampai gila-gilaan,” paparnya.
Hal serupa dikatakan oleh pemilik toko beras Anggrek,Agus. Ia mengakui kenaikan harga beras sejak 4 hari yang lalu mencapai Rp200/liternya.
“Untuk harga beras pandan wangi dari Rp7.100  menjadi Rp7.300/liter. Kenaikan itu, karena sekarang petani belum panen,” tuturnya.
Sementara, Kepala Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Depok Farah Mulyati mengaku pihaknya tetap melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional.

“Sampai saat ini, kita belum mengadakan operasi pasar / pasar murah di sejumlah tempat. Karena, kenaikannya masih belum terlalu mengkhawatirkan, kenaikan harga menjelang Idul Adha juga dipengaruhi oleh faktor permintaan konsumen,” kata Farah

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/10/31/320/523008/idul-adha-harga-sembako-di-depok-naik

Inflasi Oktober Diprediksi Lebih Rendah

Kementrian Keuangan memperkirakan inflasi bulan Oktober 2011 masih akan lebih rendah daripada inflasi bulan September. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, inflasi ini lebih rendah karena melihat siklus tahunan dimana inflasi Oktober selalu lebih rendah daripada inflasi bulan September. "kalau ada yang bertanya inflasi bulanan seperti Oktober ini akan lebih rendah dari bulan September ini juga memperhatikan siklus tahunan, dimana inflasi Oktober akan lebih rendah dari inflasi September," kata Bambang dalam acara konfrensi pers di Kementrian Keuangan, Jakarta, Senin (31/10/2011).
Dia menjelaskan dalam siklus tahunan, inflasi pada November dan Desember justru akan sedikit naik karena adanya musim tanam,  banyaknya liburan anak sekolah, Natal dan  tahun baru.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada September berada pada 0,27 %, dengan demikian inflasi inti tahunan mencapai 4,61 %.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Jamal mengungkapkan inflasi September lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Meski demikian, yang patut menjadi perhatian adalah inflasi inti bulanan yang lebih tinggi. "Inflasi inti bulanan berada pada 0,39 %. Dibandingkan inflasi umum bulan ini, inflasi inti lebih tinggi," ungkap Jamal.
Dengan demikian, selama Januari hingga September ini, inflasi telah berada pada kisaran 2,97 %, dengan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 4,61 %. Adapun tekanan inflasi, berasal dari beras sebesar 0,08 %, cabai merah sebesar 0,08 % dan emas perhiasan yang bulan lalu sempat tinggi, kini hanya memberikan tekanan sebesar 0,05 %

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/10/31/20/522869/inflasi-oktober-diprediksi-lebih-rendah